Penyakit sering bersembunyi di balik bulu. Temukan tanda bahayanya sekarang sebelum terlambat.
Cuaca panas Indonesia bikin anabul mudah stres. Lakukan cek fisik pagi atau malam hari saat mereka rileks. Suasana tenang adalah kunci deteksi yang akurat.
Mata jernih itu wajib. Cium telinganya—bau menyengat atau kotoran cokelat gelap sering jadi tanda infeksi jamur akibat kelembapan tinggi di iklim tropis.
Tekan gusi mereka dengan jari. Jika warna merah muda tak kembali dalam waktu 2 detik, anabul Anda mungkin mengalami anemia atau syok sirkulasi darah.
Kelenjar getah bening normal terasa seperti kacang kecil yang licin. Jika terasa keras atau sebesar bola pingpong, itu sinyal infeksi atau peradangan.
Idealnya, rusuk harus bisa diraba tanpa harus menekan keras. Jika tertutup lemak tebal, kesehatan jantung dan sendi anabul Anda sedang terancam.
Raba perut mereka perlahan. Jika anabul mengerang, menegang, atau menghindar, ada kemungkinan masalah pencernaan serius atau nyeri internal.
Cari 'pasir hitam' alias kotoran kutu. Di Indonesia, kutu dan jamur adalah musuh nomor satu yang sering merusak kulit dan imun hewan peliharaan.
Cubit lembut kulit di antara bahu. Jika kulit lama kembali ke posisi semula (skin tenting), itu tanda dehidrasi parah yang butuh penanganan segera.
Gunakan penggaris untuk ukur diameternya. Jika benjolan hanya ada di satu sisi tubuh, kemungkinan besar itu abnormalitas yang butuh bantuan dokter.
Agresi mendadak saat bagian tubuh disentuh adalah teriakan minta tolong. Jangan paksa, catat lokasinya, dan segera konsultasi ke klinik hewan terdekat.
Ini adalah cara Anda 'mendengar' mereka yang tidak bisa mengeluh. Deteksi dini melalui ritual mingguan ini adalah investasi nyawa bagi anabul tersayang.
Dapatkan daftar periksa lengkap dan tanda darurat yang sering terlewatkan dalam panduan detail kami.